Di dalam kelas DTP ini Saya memiliki pemahaman yang baik dalam penggunaan MikroTik RouterOS untuk konfigurasi jaringan. Saya telah mempelajari cara membuat DHCP Server agar perangkat dalam jaringan mendapatkan IP secara otomatis, serta konfigurasi NAT, baik untuk kebutuhan masquerade agar jaringan lokal dapat mengakses internet, maupun port forwarding untuk keperluan server.
Selain itu, saya juga mendalami fitur Firewall di MikroTik, termasuk pembuatan filter rules untuk membatasi akses pengguna, bahkan sampai pada penggunaan Layer 7 Protocol untuk menyaring situs seperti YouTube secara spesifik.
Saya juga memahami cara membangun sistem Hotspot menggunakan MikroTik, termasuk pembuatan user profile dan pengaturan walled garden agar hanya situs tertentu yang dapat diakses tanpa login.
Tidak hanya itu, saya mempelajari pengelolaan VLAN, baik dari sisi trunking maupun akses, untuk membagi jaringan ke dalam segmen-segmen terpisah, serta memahami penerapannya di switch manageable dan access point Ruijie. Seluruh pengalaman ini membuat saya cukup percaya diri dalam mengelola infrastruktur jaringan kecil hingga menengah dengan baik.
Sebagai bagian dari proyek DTP (Digital Talent Program), saya juga terlibat langsung dalam implementasi proyek Dual SSID dan Integrasi CCTV pada Access Point Ruijie. Pada proyek ini, saya mengkonfigurasi dua SSID berbeda—masing-masing dengan segmentasi jaringan tersendiri—untuk kebutuhan akses internal dan tamu. Saya juga mengintegrasikan CCTV IP Camera agar terhubung dalam satu jaringan yang stabil dan aman, serta memastikan alur lalu lintas data tetap optimal melalui pengaturan VLAN dan bandwidth management.
Pengalaman ini menambah pemahaman saya tidak hanya dalam konfigurasi perangkat, tetapi juga dalam merancang solusi jaringan yang efisien dan dapat diandalkan untuk kebutuhan nyata di lapangan.
Di proyek ini, aku ditugaskan buat nyiapin jaringan kecil untuk dipamerin di DTP. Aku pakai Access Point Ruijie dan ngatur dua jenis WiFi (SSID):
-Yang pertama pakai sistem Hotspot login, dan tampilannya udah aku custom biar beda dari bawaan, jadi bisa dipakai buat akses publik yang lebih aman dan terkontrol.
-Yang kedua pakai WPA2-PSK, kayak WiFi biasa yang pake password, lebih simpel buat pengguna tetap.
Selain itu, Access Point ini juga aku manfaatin buat ngasih koneksi internet ke CCTV lewat kabel LAN, jadi CCTV bisa langsung online dan diakses dari jaringan.
Konfigurasi VLAN dan VTP untuk Jaringan Cisco
saya mengonfigurasi jaringan berbasis VLAN untuk memisahkan lalu lintas secara logis. VLAN didistribusikan antar switch menggunakan VTP dengan domain dan password tertentu. Saya juga mengatur trunk dan akses VLAN pada interface untuk memastikan perangkat dapat terhubung sesuai segmentasi jaringan. Pengujian konektivitas menunjukkan semua perangkat dapat berkomunikasi dengan baik.
Instalasi Proxmox dan Konfigurasi Web Server serta DNS Server Berbasis Debian
Saya menginstal Proxmox VE langsung di PC sebagai sistem operasi utama (bare-metal), bukan melalui virtual machine. Melalui Proxmox, saya membuat satu VM dengan sistem operasi Debian yang kemudian digunakan untuk mengonfigurasi web server dan DNS server.
Pada VM Debian tersebut, saya menginstall web server Apache untuk menyediakan layanan hosting website. Saya juga mengaktifkan dukungan HTTPS menggunakan sertifikat SSL, serta mengatur DNS server agar domain lokal dapat terhubung dengan alamat IP server. Selain itu, saya membuat beberapa virtual host agar setiap domain memiliki direktori dan konfigurasi yang terpisah.
Seluruh konfigurasi dilakukan secara remote dari laptop melalui browser, dan proyek ini saya kerjakan secara mandiri untuk melatih pemahaman saya tentang sistem server, virtualisasi, dan layanan jaringan dasar.